Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Amien Rais dan Catatan Kritik Kontroversialnya Sejak Reformasi

Reporter

Editor

Juli Hantoro

image-gnews
Gestur Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais saat berbincang di ruang tunggu ketika mendatangi gedung KPK, Jakarta, Senin, 29 Oktober 2018. Kedatangan Amien untuk meminta KPK untuk tidak tebang pilih dalam menindak dan menuntaskan sejumlah perkara. TEMPO/Imam Sukamto
Gestur Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais saat berbincang di ruang tunggu ketika mendatangi gedung KPK, Jakarta, Senin, 29 Oktober 2018. Kedatangan Amien untuk meminta KPK untuk tidak tebang pilih dalam menindak dan menuntaskan sejumlah perkara. TEMPO/Imam Sukamto
Iklan

TEMPO.CO, JakartaAmien Rais diminta mundur dari Partai Amanat Nasional atau PAN dan perpolitikan nasional oleh lima orang yang terlibat pendirian partai itu. Kelimanya adalah Abdillah Toha, kini penasihat Wakil Presiden; advokat senior Albert Hasibuan, sastrawan dan jurnalis senior Goenawan Mohamad, penyair dan tokoh budaya Toety Heraty, dan Zumrotin.

Baca juga: Kritik Amien Rais, Pendiri PAN Tak Mau Komentar Soal Pro Jokowi

"Barangkali sudah saatnya Saudara mengundurkan diri dari kiprah politik praktis sehari-hari, menyerahkan PAN sepenuhnya ke tangan generasi penerus, dan menempatkan diri Saudara sebagai penjaga moral dan keadaban bangsa serta memberikan arah jangka panjang bagi kesejahteraan dan kemajuan negeri kita," demikian tertulis dalam surat terbuka yang dirilis pada hari ini, Rabu, 26 Desember 2018.

Bagaimana kilas balik kiprah Amien Rais sejak era reformasi hingga saat ini?

4 Mei 1998 Amien Rais dengan 50 tokoh cendekiawan dan budayawan mendirikan Majelis Amanat Rakyat (Mara). Termasuk di dalamnya, lima orang yang kini menuntut Amien Rais mundur.

Saat itu, Amien Rais selaku juru bicara membacakan tuntutan agar Presiden Soeharto mundur dari jabatannya agar proses reformasi bisa berjalan.

21 Mei 1998 Presiden Soeharto mundur, digantikan wakilnya, B.J. Habibie. Tiga hari setelah itu, Amien Rais mendesak presiden baru agar menyatakan diri sebagai pemerintahan transisional dengan keharusan mempercepat pemilu yang bersih, jujur, dan adil. Sehari kemudian, Amien Rais menyatakan siap dicalonkan sebagai presiden keempat jika lewat pemilu yang jujur dan adil.

Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais memberi sambutan dalam acara peringatan 20 tahun reformasi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, 21 Mei 2018. Amien yang juga merupakan salah satu tokoh reformasi didapuk sebagai pembicara dalam acara peringatan 20 tahun reformasi. TEMPO/Fakhri Hermansyah

17 Agustus 1998 Amien Rais mendirikan Partai Amanat Nasional (PAN) dan menjadi ketua umum.

10 November 1998 Berlangsung pertemuan empat tokoh di Ciganjur: Abdurrahman Wahid, Amien Rais, Megawati Sukarnoputri, dan Sri Sultan Hamengku Buwono. Pertemuan itu menghasilkan Deklarasi Ciganjur, yang berisi delapan butir pokok pemikiran tentang reformasi.

18 Desember 1998 PAN secara resmi mengumumkan pencalonan Amien Rais sebagai calon presiden, sesuai dengan bunyi rekomendasi rapat kerja nasional yang pertama di Bandung.

25 Agustus 1999 Poros Tengah mencalonkan Gus Dur sebagai kandidat presiden. Amien Rais, yang sedang bermesraan dengan Gus Dur, mengatakan, "Saya akan tercatat dalam sejarah modern sebagai politisi penipu jika pencalonan Abdurrahman Wahid hanya taktik diri saya belaka untuk berbalik merebut kursi presiden," katanya di Yogyakarta.

27 September 1999 Amien Rais menggandeng Gus Dur untuk sowan kepada para ulama NU di Buntet, Cirebon, Jawa Barat.

3 Oktober 1999 Dalam Sidang Umum MPR, Amien Rais terpilih sebagai Ketua MPR.

20 Oktober 1999 Berkat dukungan yang kuat dari Poros Tengah yang dimotori Amien Rais, Abdurrahman Wahid terpilih sebagai presiden keempat.

13 Januari 2000 Berlangsung tablig akbar sejuta umat yang mendesak pemerintahan Abdurrahman Wahid agar memperhatikan masalah Ambon. Saat itu santer beredar rumor yang menyebutkan acara yang berlangsung di Monumen Nasional itu adalah untuk menggoyang Gus Dur. Amien Rais, salah satu peserta tablig, membantah rumor tersebut. Ia mengatakan, "Sayalah orang yang pertama akan mempertahankan Gus Dur sebagai presiden sampai 2004," tuturnya kala itu.

24 Januari 2000 Gus Dur memberhentikan dua menterinya: Jusuf Kala dan Laksamana Sukardi. Langkah ini dikecam keras oleh Amien Rais. Amien mengatakan, "Kalau anak buahnya tidak bisa bekerja sama, seharusnya yang dipertanyakan cara kerja konduktornya."

18 Mei 2000 Keretakan Amien dengan Gus Dur mengemuka. Amien Rais memberi sinyal kemungkinan membentuk koalisi baru antara Poros Tengah, PDI Perjuangan, dan Golkar dalam sidang tahunan Agustus 2000.

5 Februari 2001 Amien mengadakan pertemuan dengan pemimpin fraksi dan ketua partai besar, membahas kemungkinan percepatan sidang istimewa. Alasannya, situasi di daerah, khususnya Jawa Timur, semakin panas dan menjurus ke arah anarki.

21 Maret 2001 Dalam jumpa pers seusai mengadakan rapat dengan para pemimpin MPR. Amien Rais memastikan akan terselenggaranya Sidang Istimewa MPR jika Memorandum Kedua dijatuhkan oleh DPR. "Hampir bisa dipastikan, dalam satu bulan DPR berkirim surat ke MPR untuk menggelar sidang istimewa," kata Amien.

18 April 2001 PAN secara resmi mendukung Wakil Presiden Megawati menjadi presiden jika Presiden Abdurrahman Wahid diberhentikan oleh sidang istimewa.

21 Juni 2001 Menjelang Sidang Istimewa MPR, Amien terlihat semakin lengket dengan Ketua DPR Akbar Tandjung dan suami Megawati, Taufiq Kiemas. Mereka terlihat menghadiri acara Maulid Nabi di Masjid Kwitang, Senen, Jakarta Pusat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

20 Juli 2001 Amien Rais meminta semua anggota MPR berkumpul di Senayan untuk mengantisipasi pernyataan Presiden Abdurrahman Wahid, yang mengancam akan mengeluarkan dekrit.

23 Juli 2001 Amien berkomentar pada detik-detik terakhir kekuasaan Gus Dur, "Insya Allah, kita besok siang akan punya presiden baru," katanya kepada wartawan di Gedung Nusantara III MPR/DPR di Jakarta. Sidang istimewa berjalan. MPR mengangkat Megawati sebagai presiden kelima, menggantikan Abdurrahman Wahid.

Tahun 2002 Walaupun sudah berikrar mengamankan Megawati sampai 2004, bukan berarti Amien Rais berhenti mengkritik pemerintah. Ia menyebut periode ini sebagai pertaruhan terakhir demokrasi yang sedang ditimang-timang.

Kritik Amien itu terdokumentasi lewat tulisan kolomnya pada rubrik tabloid Adil dan Detikcom. Ketika pemerintahan Mega masih belum genap berusia lima bulan, ia terus menghujaninya dengan kritik pedas. Masalah yang sangat prinsipil, kata Amien, adalah tim ekonomi yang tak kompak, terutama dalam bersikap terhadap Dana Moneter Internasional (IMF).

Kecaman yang lebih keras atas kinerja Presiden Megawati disampaikan Amien Rais lewat harian terkemuka Jepang, The Yomiuri Shimbun, pada pertengahan Februari lalu. Amien mengatakan, "Mega belum melakukan apa-apa dan belum sukses membawa negeri ini ke masa depan yang lebih baik."

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

NasDem dan PKB Dukung Prabowo, Zulhas: Biasa Saja, Masyarakat Jangan Baper

7 jam lalu

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan meninjau harga grosir di ITC Mangga dua, Jakarta, Minggu, 17 Maret 2024. Kunjungan tersebut untuk dalam rangka memantau stabilitas harga sandang saat Ramadan dan menjelang lebaran sekaligus berbelanja untuk dibagikan kepada pengunjung ITC. TEMPO/ Febri Angga Palguna
NasDem dan PKB Dukung Prabowo, Zulhas: Biasa Saja, Masyarakat Jangan Baper

Zulhas menganggap dukungan dari NasDem dan PKB ke Prabowo sebagai sesuatu yang biasa saja. Ia mengimbau masyarakat tak baper.


Zulhas Dukung Presidential Club Usulan Prabowo

11 jam lalu

Ketua Umum Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan bersama Sigit Purnomo Syamsuddin Said alias Pasha menikmati hidangan di Restoran Mie Gacoan pada Sabtu, 4 Mei 2024. Tempo/Aisyah Amira Wakang.
Zulhas Dukung Presidential Club Usulan Prabowo

Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan alias Zulhas mendukung usulan pembentukan presidential club dari presiden terpilih Prabowo Subianto.


Zulhas Ungkap Kader PAN yang Didorong Maju Pilkada Jabar dan Jakarta

11 jam lalu

Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan  memberi keterangan di kediaman Menteri Pertahanan sekaligus Presiden terpilih, Prabowo Subianto di Kertanegara, Jakarta Selatan pada Rabu, 10 April 2024. Tempo/Yohanes Maharso
Zulhas Ungkap Kader PAN yang Didorong Maju Pilkada Jabar dan Jakarta

Ketua Umum PAN Zulhas mendorong para kadernya maju dalam Pilkada 2024.


PAN Cabut Gugatan Sengketa Pileg dengan PPP di MK

2 hari lalu

Gedung Mahkamah Konstitusi. TEMPO/MAGANG/MUHAMMAD FAHRUR ROZI.
PAN Cabut Gugatan Sengketa Pileg dengan PPP di MK

Keputusan PAN mencabut gugatan PHPU pileg dengan PPP di MK. Diketahui, permohonan tersebut telah ditandatangani Ketum PAN Zulkifli Hasan.


Emil Dardak Disebut Berpeluang Dampingi Khofifah di Pilkada Jawa Timur 2024, Berikut Profilnya

2 hari lalu

(dari kanan) Arumi Bachsin dan suami, Emil Dardak. Foto: Instagram/@arumibachsin_94
Emil Dardak Disebut Berpeluang Dampingi Khofifah di Pilkada Jawa Timur 2024, Berikut Profilnya

Emil Dardak berpeluang kuat kembali menjadi pendamping Khofifah di Pilkada Jawa Timur. Berikut rekam jejaknya.


Kata Politikus PAN, Demokrat, dan PDIP soal Cawagub Pendamping Khofifah

2 hari lalu

Khofifah Indar Parawansa. Foto: Instagram/Khofifah Indar Parawansa
Kata Politikus PAN, Demokrat, dan PDIP soal Cawagub Pendamping Khofifah

Politikus sejumlah partai politik angkat bicara soal cawagub pendamping Khofifah di Pilkada Jawa Timur. Siapa orangnya?


Politikus PAN Harap Emil Dardak Jadi Cawagub Lagi Dampingi Khofifah

3 hari lalu

Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian (kedua kiri) didampingi Penjabat Gubernur Jawa Timur yang baru dilantik Adhy Karyono (kiri), pejabat lama Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (kedua kanan) dan Wakil Gubernur Emil Elestianto Dardak (kanan) berfoto bersama usai pelantikan Penjabat Gubernur Jawa Timur di kantor Kemendagri, Jakarta, Jumat 16 Februari 2024. Adhi Karyono yang sebelumnya menjabat sebagai Sekda Provinsi Jatim itu secara resmi menjadi Penjabat (Pj) Gubernur Jatim menggantikan Khofifah Indar Parawansa yang berakhir masa jabatannya pada 13 Februari 2024 lalu. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/foc.
Politikus PAN Harap Emil Dardak Jadi Cawagub Lagi Dampingi Khofifah

Pasangan Khofifah dan Emil Dardak dianggap bawa banyak kemajuan selama memimpin Jawa Timur.


PAN Tunggu Golkar soal Kepastian Sandingkan Ridwan Kamil-Zita Anjani

3 hari lalu

Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai atau DPP PAN Zita Anjani serta caleg PAN Sigit Purnomo Syamsuddin Said alias Pasha Ungu (kiri) dan Surya Hutama atau Uya Kuya (kanan) di Kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jakarta Pusat, pada Kamis, 21 Desember 2023. (TEMPO/Advist Khoirunikmah)
PAN Tunggu Golkar soal Kepastian Sandingkan Ridwan Kamil-Zita Anjani

PAN juga telah menyiapkan sejumlah alternatif nama apabila nantinya Golkar menginginkan nama lain. Ada Eko Patrio dan Lula Kamal.


Respons PAN hingga Nasdem Soal Jatah Menteri dalam Kabinet Prabowo-Gibran

3 hari lalu

Presiden terpilih Prabowo Subianto dan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh memberikan keterangan pers di Kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara No. 4, Jakarta Selatan, Kamis, 25 April 2024. TEMPO/Defara
Respons PAN hingga Nasdem Soal Jatah Menteri dalam Kabinet Prabowo-Gibran

Zulhas mengatakan masyarakat tak perlu mengkhawatirkan soal jatah menteri dari partai koalisi dalam kabinet Prabowo-Gibran.


Strategi Muhaimin dan Zulhas pada Pilkada Jatim 2024

3 hari lalu

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar menghadiri acara Halalbihalal dan Silaturahmi Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Senen, Jakarta, Minggu, 28 April 2024. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Strategi Muhaimin dan Zulhas pada Pilkada Jatim 2024

Zulkifli Hasan menginstruksikan seluruh kader PAN memenangkan Khofifah di Pilkada Jatim 2024.